Kembali Ke Dasar 10.000 Jam

Countdown

Kamis, 25 Desember 2014

Terlahir

Merajut sehelai kain tak semudah membelinya
Terlebih helaian yang akan Ia kenakan di kepala
Kain itu bukan bingkai yang membatasi muka, rupa atau wajahnya
Keindahan itu selalu berbinar meski matahari tenggelam tanpa kuyup
Meski bulan menyeret pasang samudera dengan tarian gemulai bintang

Alis itu menjadi bentangan pulau yg dipisahkan oleh selat kerutan
Bukan rasa sesal atau tumpukan gerutu tetapi keseriusan yang menghempas
Gemerincing pandanganmu menampik malapetaka yang menghapiriku
Cerukan di bawah matamu mengisyaratkan luka masa lalu yang terulang
Palung di pipimu tak lagi mampu diselami

Menyisakan bibir merah merona dengan bisa yang meracuni jiwa
Tak meruntuhkan raga tetapi menaklukkan harapan
Hanya tatapan hampa dengan waktu yang menyayat setiap saat
Demi Rahasia alam semesta diamlah dalam kesunyian dengan sepi dan senyap
Biarkan kegelapan ini menerangi dirinya tanpa harus bersinar karena ia berdiri tegap di tengah badai Cahaya Ketenangan